Wakil Dubes Jepang, Kozo Honsei Menyerahkan Berkas Kerjasama

PALEMBANG — Yayasan panti rehabilitasi narkoba Ar Rahman telah ditunjuk menjadi tempat rujukan nasional bagi pecandu narkoba. Bahkan pecandu narkoba yang ingin berobat juga ada yang berasal dari Thailand dan Malaysia.

Ketua Yayasan Ar Rahman, Sahrizal mengatakan, kebanyakan klien binaan orang yang direhabilitasi dari negara luar hanya selama 2 bulan. Seharusnya binaan mencapai waktu 6 bulan.

“Alasannya karena terhalang visa atau izin tinggal, untuk saat ini klien binaan berasal dari Medan, Aceh dan Palembang,” ucapnya saat diwawancarai disela peresmian asrama panti rehabilitasi yang merupakan bantuan dari pemerintah Jepang, Selasa (17/10).

Terkait bantuan tersebut, lanjutnya, Jepang membantu membangun jumlah kamar sebanyak 10 kamar. Setiap kamar diisi oleh dua klien binaan. Saat ini jumlah keseluruhan mencapai 150 orang klien binaan.

Dikatakan juga, rehabilitasi dilakukan melalui penekanan perubahan perilaku serta pendekatan spiritual agama. Kemudian kegiatan yang melatih interaksi sosial pasien agar tidak terjerumus kembali mengkonsumsi narkoba.

“Pembimbing panti melakukan pendekatan spritual seperti sholat, baca Al Quran dan lainnya,” ungkapnya.

Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kozo Honsei mengungkapkan, proyek pembangunan rehabilitasi pecandu narkoba di Kota Palembang merupakan bantuan hibah Grassroots untuk keamanan manusia Tahun Anggaran 2016. Bantuan hibah grassroots senilai Rp 1,1 miliar yang telah ditandatangani oleh Pemerintah Jepang dan Yayasan Pusat Rehabilitasi Narkoba Ar Rahman pada Bulan Maret 2016.

“Pemerintah Jepang membantu dalam pembangunan ruangan, Jepang juga konsen dalam pemberantasan narkoba dan rehabilitasi, kedepannya Jepang akan membantu,” tukas Kozo.

sumber :Redaksi SUMDED

 

Facebook Comments